Obat Dengan Struktur Alkana ( Tata nama , Sifat dan Reaksi )
Salah satu contoh obat yang mengandung gugus hidrokarbon alkana adalah Parasetamol atau acetaminophen. Parasetamol adalah obat analgesik dan antipiretik yang sering digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan demam.
Karena
gugus hidrokarbon alkana pada Parasetamol tidak memiliki muatan, ia mudah larut
dalam pelarut organik seperti etanol dan kloroform. Namun, Parasetamol kurang
larut dalam air karena gugus hidroksi cenderung membentuk ikatan hidrogen
dengan molekul air, sehingga sulit larut.
Dalam
tubuh, Parasetamol bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, yaitu
senyawa yang bertanggung jawab terhadap rasa sakit dan demam. Hal ini membuat
Parasetamol efektif untuk mengurangi rasa sakit dan demam, tetapi tidak
memiliki efek anti-inflamasi yang kuat seperti NSAID (Non-Steroidal
Anti-Inflammatory Drugs).
Berikut video penjelasannya :
https://www.youtube.com/watch?v=aG3F13yrK0Y
Bagian Rizki Perdana ( 0;00 - 1;13 ) pada video tersebut .
Sekian, Apabila ada pertanyaan silahkan ke komentar .Terimakasih
Bagaimana cara parasetamol untuk menghambat produksi prostaglandin ?
ReplyDeleteParasetamol bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (COX) yang terlibat dalam produksi prostaglandin di dalam tubuh. Prostaglandin adalah senyawa yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap cedera atau inflamasi. Prostaglandin juga dapat menyebabkan rasa sakit dan inflamasi di dalam tubuh.
DeleteBagaimana pengaruh struktur hidrokarbon alkana pada obat tersebut?
ReplyDeleteSecara umum, struktur hidrokarbon alkana tidak berpengaruh secara langsung pada sifat farmakologis dari obat parasetamol. Parasetamol adalah senyawa organik yang terdiri dari gugus amida dan hidroksil pada cincin aromatik. Namun, struktur hidrokarbon alkana dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia dari obat parasetamol, seperti kelarutan dalam air dan pelarut organik, stabilitas kimia, dan bioavailabilitas.
DeleteSebagai contoh, pada obat parasetamol dengan struktur hidrokarbon alkana yang lebih pendek, seperti metil parasetamol atau etil parasetamol, kelarutan dalam airnya cenderung lebih tinggi. Hal ini dikarenakan molekul-molekul tersebut memiliki massa molekul yang lebih kecil dan dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air lebih mudah. Di sisi lain, obat parasetamol dengan struktur hidrokarbon alkana yang lebih panjang, seperti propil parasetamol atau butil parasetamol, cenderung lebih larut dalam pelarut organik seperti etanol atau kloroform.
Selain itu, struktur hidrokarbon alkana juga dapat mempengaruhi stabilitas kimia dari obat parasetamol. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat parasetamol yang teroksidasi dapat menghasilkan senyawa yang berbahaya bagi tubuh manusia, seperti N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI). Oleh karena itu, penggunaan obat parasetamol dengan struktur hidrokarbon alkana yang tepat dapat membantu memperpanjang masa simpan dan memperkuat stabilitas obat.
Mengapa parasetamol mudah larut dengan pelarut organik seperti etanol dan kloroform apakah ada hubungannya dengan gugus alkana pada parasetamol?
ReplyDeleteGugus alkana pada parasetamol juga memiliki sifat non-polar, yang membuatnya mudah larut dalam pelarut non-polar seperti etanol dan kloroform. Gugus alkana pada parasetamol terdiri dari cincin benzena dan rantai hidrokarbon yang terikat pada gugus amida. Cincin benzena pada parasetamol memiliki elektron-elektron π yang tersebar secara merata, sehingga memiliki sifat non-polar. Rantai hidrokarbon yang terikat pada gugus amida juga memiliki sifat non-polar.
DeleteKarena sifat non-polar dari gugus alkana pada parasetamol, pelarut organik seperti etanol dan kloroform yang juga memiliki sifat non-polar dapat larut dengan mudah dalam parasetamol. Hal ini disebabkan oleh interaksi antara molekul-molekul non-polar pada parasetamol dan pelarut organik, seperti interaksi van der Waals atau gaya dispersi.